Memahami
seperti apa cara kerja op amp memang penting namun sebelum melangkah lebih jauh
pada hal itu akan bagus kalau kita tahu terlebih dahulu apa pengertian op amp
sehingga tidak akan bingung dalam mencari tahapan penjelasan mengenai fungsi op
amp yang sebenarnya.
Dalam rangkaian
elektronika analog kita dapat menemukan beberapa macam komponen seperti halnya
resistor dan kapasitor, selain itu masih ada lagi seperti halnya variable
resistor dan induktor. Terlepas dari itu semua ada hal penting lainnya terkait
komponen tersebut yang tidak dapat kita lupakan, ini adalah sebuah transistor
yang penting peranannya dalam sebuah rangkaian elektronika. Juga sebuah op amp
atau amplifier operasional yang juga memiliki peran cukup penting dalam sebuah
rangkaian analog.
Pengertian: Op amp atau operasional amplifier merupakan perangkat linier
dengan semua sifat penguatan amplifier tahap awal pada arus DC. Op amp
merupakan penguatan tingkat awal yang digunakan dalam pengkondisian, penyaringan
atau untuk melakukan operasi matematis seperti penambahan, pengurangan,
integrasi dan diferensiasi sinyal.
Fungsi Op Amp
Rangkaian
amplifier operasional sebenarnya memiliki tugas utama untuk menguatkan
perangkat tegangan dengan rancangan komponen komponen umpan balik misalnya
resistor, kapasitor, dan komponen lain yang ada antara input dengan output
suatu rangkaian analog.
Operasi atau
fungsi yang dihasilkan oleh op amp ditentukan oleh komponen-komponen umpan
balik tersebut, biasanya fungsi disini memiliki beberapa karakteristik apakah
itu kapasitif, resistif, atau malah gabungan dari kedua fungsi tersebut.
Rangkaian penguat
pada sistem op amp ini dapat melakukan bermacam operasional dengan output
berbeda tergantung komponen umpan balik yang mempengaruhinya, sehingga fungsi
op amp menjadi sangat penting dalam suatu rangkaian penguat analog sehingga
memastikan hasil keluaran yang akan diteruskan pada perangkat selanjutnya
berfungsi dengan baik sesuatu karakteristik yang diharapkan.
Cara kerja op amp
Memahami cara
kerja op amp memang tidak mudah sehingga memberikan banyak alasan untuk
kita mencari tahu lebih jauh mengenai sistem kerja amplifier operasional ini
yang pada dasarnya akan membawa perubahan besar sehingga mempengaruhi
keseluruhan rangkaian itu sendiri.
Seperti sudah
dijelaskan dalam ulasan sebelumnya bahwa sebuah Amplifier Operasional memiliki
bagian utama yaitu tiga terminal yang terdiri dari dua input impedansi tinggi,
pada terminal tersebut salah satunya disebut Input Inverting atau input
Pembalikan , ditandai dengan negatif atau “minus” tanda, ( – ) sedangkan bagian
lainnnya adalah Input Non inverting atau input tak-membalik , yakni
diberikan dengan tanda positif atau “plus” ( + ).
Bagian bagian ini
akan menentukan bagaimana sistem kerja dari op amp tersebut dan
karakteristik yang akan dihasilkannya sehingga menentukan keluaran dasar
yang akan diteruskan pada perangkat selanjutnya.
Dalam beberapa
keadaan op amp dapat digunakan sebagai sebuah rangkaian yang memberikan
pengaruh besar pada tahapan berikutnya, seperti misalnya dalam aturan biasa di
mana op-amp digunakan dalam desain loop tertutup (umpan balik negatif, di mana
ada jalur sinyal dari beberapa macam umpan balik dari output ke input pembalik).
Aturan-aturan ini biasanya digunakan sebagai pendekatan pertama yang baik untuk
menganalisis atau merancang sirkuit op-amp.
Sebuah op-amp
nyata dapat dimodelkan dengan parameter non-infinite atau non-zero menggunakan
resistor dan kapasitor yang setara dalam model op-amp. Perancang kemudian dapat
memasukkan efek ini ke dalam keseluruhan kinerja sirkuit terakhir. Beberapa
parameter dapat berubah menjadi efek yang dapat diabaikan pada desain akhir
sementara yang lain merepresentasikan keterbatasan sebenarnya dari kinerja
akhir yang harus dievaluasi.
Advertisement
EmoticonEmoticon