Jenis-jenis transistor yang digunakan
pada rangkaian elektronika sangatlah beragam, mulai dari tipe, hingga spesifikasi
dari transistor tersebut tergantung fungsi dan keperluannya.
Setiap jenis transistor atau
tipe transistor, masing-masing pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Tentu berdasarkan karakteristik tersebut setiap transistor memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing.
Transistor pada rangkaian elektronika mempunyai fungsi
yang sangat beragam, namun pada dasarnya beberapa fungsi umum transistor antara
lain sebagai penguat, sebagai saklar dan lain sebagainya. Selain itu ada jenis
transistor yang secarea fungsi dapat merespon sejumlah cahaya yang masuk dan
mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada artikel ini akan dibahas jenis-jenis
transistor pada rangkaian elektronika dengan lengkap dan dengan bahasa yang
lebih mudah untuk dipahami.
Jenis-jenis transistor secara umum
Transistor secara umum memiliki dua
jenis jika ditinjau dari struktur semikonduktor yang digunakan, yaitu
transistor bipolar atau disebut juga dengan Bipolar Junction Transistor (BJT),
dan Transistor Efek Medan atau disebut juga dengan Field Effect Transistor
(FET).
Transistor bipolar sendiri terbagi
lagi menjadi dua jenis, yaitu jenis NPN dan PNP, yang menentukan jenis
transistor bipolar ini adalah struktur bahan semikonduktor yang digunakan.
Sedangkan untuk FET sendiri terbagi dari dua jenis lagi, yaitu Junction FET
(JFET) dan Metal Oxide Semiconductor (MOSFET).
Transistor Bipolar
Transistor bipolar merupakan jenis
transistor yang paling populer dan paling banyak digunakan pada rangkaian
elektronika. Transistor bipolar terdiri dari 3 kaki, yaitu Kolektor, emitor dan
basis. Transistor ini terdiri dari dua jenis jika ditinjau dari struktur bahan
semikonduktornya, yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Mengenai cara
kerja transistor PNP dan NPN ini telah dijelaskan pada artikel
tersendiri.
EmoticonEmoticon